• Skip to primary navigation
  • Skip to main content
  • Skip to primary sidebar
  • Skip to footer

Ketika Ibu Bertutur

  • Parenting & Motherhood
  • Mental Health
  • Marriage Life
  • Family Traveling
  • Book Review
  • Kids Activities
  • Navigation Menu: Social Icons

You are here: Home / Kids Activities / 10 Permainan Tradisional yang Bermanfaat Untuk Anak

10 Permainan Tradisional yang Bermanfaat Untuk Anak

April 8, 2020 by Shinta Leave a Comment

Lompa Tali

Salah satu kekayaan budaya Indonesia yang unik dan menarik adalah permainan tradisional anak yang beragam. Sayangnya permainan tradisional Indonesia semakin tergilas zaman dan jarang sekali dimainkan oleh anak-anak saat ini yang lebih banyak bermain menggunakan media digital seperti games dalam telepon genggam ataupun perangkat lain seperti playstation. Saat ini anak-anak yang mengisi waktu luangnya dengan bermain permainan tradisonal di lapangan atau ruang terbuka lainnya sudah jarang terlihat terutama di daerah perkotaan. Hal ini perlu menjadi perhatian karena seharusnya anak-anak lebih banyak bermain dan bersenda gurau dengan teman-temannya dibandingkan duduk diam dan sibuk dengan gadget atau televisi. Semoga ada upaya dari pemerintah dan kita para orangtua untuk bisa melestarikan kekayaan budaya kita ini dengan mengenalkan dan meneruskan tradisi bermain bersama pada generasi berikutnya.

Dulu ketika gadget belum ada atau belum populer seperti sekarang, ragam permainan tradisional sangat diminati di seluruh Indonesia baik di kota atau di desa. Sangat menyenangkan melihat anak-anak berkumpul, bermain dan tertawa ketika memainkan salah satu permainan yang mereka kenal. Dan meskipun terlihat sederhana, permainan tradisional anak yang melibatkan banyak gerak, melatih koordinasi antara badan dan pikiran serta membutuhkan interaksi dengan teman akan memberikan banyak manfaat yang diperlukan untuk masa tumbuh kembang anak-anak. Permainan tradisional anak juga membantu anak mengembangkan kecerdasan emosi karena ketika bermain, anak-anak akan berinteraksi dengan banyak teman dimana mereka dapat belajar bagaimana bekerja sama, menyelesaikan masalah bersama bahkan mengenal dan mengatasi perasaaan tidak nyaman ketika ada teman yang kurang menyenangkan. Tidak salah jika saya menyebut permainan tradisional anak juga merupakan mainan edukasi anak karena banyak manfaat nyata yang bisa kita dapatkan dari permainan tradisional.

Jadi kalau disuruh menyebutkan permainan tradisional anak Indonesia, ibu-ibu atau bapak-bapak masih ingat tidak apa saja dan bagaimana caranya? Untuk sedikit bernostalgia apa saja sih permainan tradisional yang cukup berjaya di masanya dan sebagai informasi dan referensi untuk mengenalkan pada anak kita, berikut saya akan bahas :

Daftar Isi

  • 10 permainan tradisional anak termasuk cara bermain dan manfaatnya.
      • 1. Permainan Tradisional Congklak
      • 2. Permainan Tradisional Gundu atau Kelereng
      • 3. Permainan tradisional Petak Umpet
      • 4. Permainan Tradisional Bola Bekel
      • 5. Permainan Tradisional Benteng-Bentengan
      • 6. Permainan Tradisional Engklek
      • 7. Permainan Tradisional Lompat Tali
      • 8. Permainan Tradisional Egrang
      • 9. Permainan Tradisional Benteng Sodor atau Gobak Sodor
      • 10. Permainan Tradisional Ular Naga

10 permainan tradisional anak termasuk cara bermain dan manfaatnya.

1. Permainan Tradisional Congklak

Permainan Congklak
Sumber: encyclopedia photoessay.blogspot.com

Salah satu permainan tradisional yang cukup terkenal di seluruh wilayah Indonesia adalah congklak. Congklak hanya bisa dimainkan oleh dua orang. Namun biasanya, anak lain bisa menonton pertandingan dan menjadi pemain apabila salah satu pemain sudah kalah atau berhenti bermain. Permainan ini memerlukan satu papan congklak yang mempunyai 16 lubang yang terdiri dari 7 lubang kecil dan 2 lubang besar; dibagi pada setiap pemain dengan  jumlah yang sama. Selain itu congklak juga memerlukan biji congklak yang bisa terbuat dari berbagai macam bahan atau benda seperti cangkang karang atau hanya dari batu. Ada 98 biji congklak yang digunakan dan dibagi sama rata pada tiap lubang yang kecil sehingga kedua pemain bisa mengisi setiap lubang congklak dengan 7 biji congklak.

Permainan dimulai dengan menentukan siapa yang jalan duluan. Pemain pertama akan memilih deret lubang yang jadi miliknya lalu memilih lubang mana yang pertama akan diambil biji congklaknya lalu setu persatu biji yang ia ambil dibagikan ke tiap lubang searah jarum jam sampai habis dan pemain kedua bergantian memainkannya. Begitu seterusnya hingga semua biji congklak di lubang kecil habis dan terkumpul di lubang besar. Pemain yang mendapat biji paling banyak di lubang besar adalah pemenangnya. Permainan satu ini cukup menarik karena selain melatih motorik halus anak dengan gerakan-gerakan koordinasi tangan, congklak juga mengasah otak anak. Ketika anak menjadi pemain ia harus berpikir dan belajar membuat strategi agar dapat memenangkan permainan. Dan walau terkenal sebagai mainan anak perempuan, congklak cocok dimainkan baik anak perempuan dan laki-laki.

2. Permainan Tradisional Gundu atau Kelereng

permainan klereng

Permaian kedua yang mungkin masih sedikit banyak dikenal saat ini adalah bermain gundu/kelereng, sayangnya saat ini gundu/kelereng sudah mulai sulit dicari. Beberapa kali saya ingin membelikan gundu untuk anak saya, tapi sulit menemukannya. Gundu/kelereng adalah bola kaca kecil yang dimainkan secara Bersama-sama. Permainan dasar gundu adalah dengan cara menyentil kelereng yang kita punya ke arah gundu lain. Dan jika kita bisa mengenai gundu pemain lain, makan gundu tersebut akan menjadi milik kita. Pada prakteknya, permainan ini bisa dikembangkan menjadi permainan lawan satu lawan satu, permainan berkelompok dan lainnya. Gundu dikenal sebagai mainan anak laki-laki, namun tidak ada salahnya juga jika anak perempuan bermain gundu.

Bermain gundu/kelereng sangat menyenangkan. Selain bisa bermain bersama teman-teman, main gundu juga sangat melatih motorik halus anak juga koordinasi antara tangan dan mata anak. Main gundu juga melatih daya konsentrasi anak karena anak harus berkonsentrasi ketika dia akan menyentil gundunya sehingga gundunya dapat mengenai gundu lawan.

3. Permainan tradisional Petak Umpet

Petak Umpet
Sumber: Indozone.id

Salah satu permainan tradisional Indonesia yang mungkin masih sering dimainkan banyak anak di beberapa tempat di Indonesia adalah Petak Umpet. Sesuai dengan namanya “Umpet” yang berarti bersembunyi, permainan ini adalah bermain bersembunyi dan memerlukan kesiagaan. Petak Umpet dapat dimainkan oleh dua anak hingga banyak anak tanpa batas maksimal. Satu anak akan bertidak sebagai penjaga yang bertugas menjaga sebuah pos.

Permainan dimulai ketika ia menutup mata menghadap pos dan berhitung sesuai urut angka yang sudah ditentukan di awal misalnya 1-20 atau 1-30, dst. Ketika ia berhitung, anak-anak lain bersembunyi dan ketika hitungan habis, si penjaga akan mencari teman-temannya yang bersembunyi. Si penjaga dapat mematikan lawan ketika ia dapat menemukan anak yang bersembunyi dengan menyembut nama dan memegang posnya. Dan anak-anak yang bersembunyi harus berusaha keluar dari tempat persembunyian dan mendahului penjaga untuk memegang pos jaga. Begitu seterusnya sampai semua anak ketahuan dan keluar dari tempat persembunyian. Pemain yang pertama ditemukan akan menjadi penjaga selanjutnya.

Permainan ini sangat memerlukan ketangkasan. Anak-anak harus berlari kencang saling mendahului antara yang bersembunyi dan penjaga untuk menyentuh pos pertama kali. Selain itu, permainan ini juga memerlukan kesiagaan dan konsentrasi ketika mencari teman yang bersembunyi ataupun menentukan waktu yang tepat untuk keluar dari tempat persembunyian. Petak Umpet adalah salah satu permainan favorit anak-anak karena cukup seru ketika dimainkan.

4. Permainan Tradisional Bola Bekel

Permainan Bola Bekel
Sumber: Bobobox.co .id

Permainan selanjutnya adalah bermain bola bekel. Walaupun terkenal sebagai permainan anak perempuan, bermain bola bekel juga baik dimainkan oleh anak laki-laki karena permainan ini sangat baik melatih ketangkasan tangan. Memainkan bola bekel butuh keahlian tersendiri sehingga anak yang ingin ikut bermain harus berlatih dahulu sampai bisa karena permainan ini memerlukan kemampuan koordinasi tangan, mata, dan bahkan otak anak. Pemain harus bisa melempar dan mengambil bola bekel sambil berpikir dan berkonsentrasi.

Selain tentunya bola bekel yang biasanya adalah bola karet kecil, permainan ini membutuhkan enam biji bekel. Cara memainkannya adalah dengan melempar-tangkap bola sambil mengambil/membalik biji bekel tersebut. Ada beberapa rintangan atau langkah yang harus dimainkan dari mulai mengambil satu biji bekel satu persatu sampai enam biji bekel sekaligus. Rintangan selanjutnya adalah membalik bii bekel lalu dimulai lagi diambil dari satu persatu sampai enam biji sekaligus. Lanjut lagi dengan membalik biji kea rah sebaliknya dan mengulang proses mengambil biji lagi. Pemain yang menyelesaikan semua langkah terlebih dahulu menjadi pemenang dalam permainan ini.

5. Permainan Tradisional Benteng-Bentengan

Permainan Bentengan
Sumber: budayajawa.id

Salah satu permainan luar ruang yang dulu cukup terkenal dan seru dimainkan adalah Benteng-Bentengan. Permainan ini memiliki banyak manfaat sehingga pernah dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah pada mata pelajaran Penjaskes atau olahraga. Benteng-bentengan menuntut anak aktif bergerak sehingga anak dapat bermain sekaligus berolahraga. Selain itu, Benteng-bentengan juga melatih anak untuk membangun strategi dan kerjasama untuk dapat memenangkan permainan.

Benteng-bentengan membutuhkan lebih dari 3 orang anak untuk bermain, semakin banyak semakin seru permainan. Anak-anak akan dibagi menjadi dua kelompok dengan jumlah yang sama lalu mencari tiang atau pohon sebagai pos dan banteng. Tiap kelompok harus mampu menjaga bentengnya sendiri sambil berusaha menguasai banteng lawan. Bentengan dimainkan dengan cara para pemain dari tiap banteng akan keluar maju berusaha memegang badan lawan dan banteng lawan. Lawan yang tersentuh akan menjadi tawanan. Jika anggota kelompok lawan sudah banyak menjadi tawanan, maka lebih mudah bagi kelompok lain memimpin jalannya permainan hingga bisa menduduki benteng lawan. Permainan akan berakhir ketika akhirnya satu anak atau lebih mampu menduduki benteng lawan tanpa tersentuh.

6. Permainan Tradisional Engklek

Permainan Engklek
Sumber: www.majalahjustforkids.com

Permainan tradisional Indonesia yang keenam bernama engklek. Permainan ini dikenal di seluruh wilayah Indonesia dengan nama yang berbeda-beda dan masih cukup banyak anak-anak yang memainkan engklek. Engklek bisa dimainkan oleh hanya dua orang ataupun lebih, hanya saja semakin banyak pemain akan membuat pemain semakin lama menunggu karena bermain engklek adalah permainan yang bergiliran.

Permainan ini membutuhkan ruang untuk memainkannya karena sebelum memulai, kita harus menggambar sederet kotak sebagai arena bermain engklek. Ada 9 kotak yang harus digambar seperti pola yang ada di foto. Selain itu, para pemain membutuhkan batu pipih, atau benda pipih lainnya untuk dilemparkan ke dalam kotak dari area luar. Setelah itu, pemain harus melompat dari satu kotak ke kotak lainnya selain kotak yang terdapat batu yang dilempat sebelumnya. Yang membuat permainan ini lebih menantang adalah pemain harus melompat dengan satu kaki, jika kaki terjatuh ia harus mengakhiri gilirannya.

Permainan ini sangat bagus untuk melatih motorik kasar anak dimana anak belajar melatih keseimbangan yang sangat diperlukan untuk tumbuh kembangnya.

7. Permainan Tradisional Lompat Tali

Lompa Tali
Sumber : Dictio.id

Permainan lompat tali anak-anak di Indonesia menjadi unik dan mempunyai ciri khas tersendiri karena tali yang digunakan untuk bermain terbuat dari karet gelang yang dirangkai menjadi tali Panjang. Anak-anak biasanya membuat tali ini sendiri dengan menyambungkan satu persatu atau per dua-tiga karet sekaligus hingga Panjang lalu mengikat ujungnya setelah dirasa cukup Panjang untuk bermain. Permainan ini biasanya dimainkan oleh anak perempuan, tapi anak laki-laki pun dapat bermain karena permainan ini melatih ketangkasan tubuh, terutama kaki dan juga menjadi sarana olahraga yang cukup menguras tenaga.

Permainan lompat tali ini bisa dimainkan mulai dari tiga orang hingga banyak orang. Dua orang sebagai penjaga yang memegang karet dan yang lainnya  mendapat giliran melompati karet. Ketika melompati karet, ada beberapa rintangan yang harus dilewati dari tali diletakkan dari bawah dan harus melompat tanpa menyentuh karet. Lalu ketinggian karet terus dinaikkan dan pemain harus dapat melompatinya namun boleh menyentuhnya. Jika pemain menyentuh karet para rintangan awal atau tidak mampu melompati karet pada ketinggian tertentu, maka ia gagal dan harus bergantian untuk memegang karet.

8. Permainan Tradisional Egrang

Permainan Engrang
Sumber: Indonesia.go .id

Permaianan Egrang adalah permainan tradisional yang bisa dibilang berasal dari masyarakat daerah Jakarta atau suku Betawi. Egrang terbuat dari bambu yang dipotong menjadi dua tongkat yang panjang lalu dipasang bagian bambu lain secara melintang sebagai tempat pijakan seperti yang terlihat pada gambar. Dahulu kala anak-anak mampu membuat Egrang mereka sendiri walaupun memakan waktu berjam-jam. Hal ini tentunya dapat mendorong dan mengembangkan daya kreatifitas dan keterampilan anak juga melatih rasa tanggung jawab dan kesabaran pada anak.

Cara memainkan Egrang adalah dengan berlomba sesama pemain. Yang bisa berjalan paling cepet tanpa terjatuh di atas Egrang adalah pemenangnya. Egrang sering dimainkan pada event-event tertentu seperti pada Hari Ulang Tahun Jakarta atau peringatan kemerdekaan RI.

9. Permainan Tradisional Benteng Sodor atau Gobak Sodor

Permainan Galasin
Sumber: Liputan6.com

Gobak Sodor merupakan permainan yang cukup populer di masanya karena sangat seru dan menyenangkan. Tidak hanya seru, permainan ini juga melatih kesiagaan, kecepataan, dan kerjasama. Bermain gobak sodor memerlukan banyak anak yang akan dibagi menjadi dua kelompok. Satu kelompok minimal terdiri dari 2-3 orang lalu menentukan kelompok mana yang menjaga banteng duluan dan kelompok mana yang bermain duluan dengan  cara mencoba masuk menerobos banteng lawan. Kelompok yang bermain harus mampu berlari cepat masuk ke dalam area banteng dan kelompok penjaga harus dapat menyentuh badan lawan dan mencegahnya masuk. Jika tersentuh, maka permainan berakhir dan harus berganti posisi.

10. Permainan Tradisional Ular Naga

Permainan Ular Naga
Sumber: Dictio.id

Permaianan terakhir yang masih sering dimainkan dan sangat menyenangkan adalah permainan Ular Naga. Permainan ini membutuhkan banyak anak karena nanti anak-anak akan membentuk barisan panjang seperti ular naga. Selain itu, permainan ini memiliki lagu yang harus dinyanyikan ketika bermain, ini membuat permainan ini tambah menyenangkan. Untuk memainkan permainan ular naga, ada dua orang yang bertugas sebagai penjaga yang berdiri berhadapan dan kedua tangan saling berpegangan satu sama lain ke atas seperti membuat terwongan. Sedangkan sisanya berbaris panjang dan berjalan melewati terowongan tersebut sambil bernyanyi: “ular naga panjangnya bukan kepalang, menjalar-jalar selalu kian kemari, umpan yang lezat itulah yang dicari, ini dianya yang terbelakang”.

Setelah lagu habis dinyanyikan, kedua tangan penjaga diturunkan untuk menangkap anak yang berada tepat di bawah terowongan ketika lagu berhenti. Kemudian anak yang tertangkap akan diberi dua pilihan, misalnya antara buah Apel atau Anggur yang merupakan perwakilan dari penjaga A dan penjaga B. ketika dia memilih Apel/penjaga A, maka ia harus berbaris di belakang penjaga A dan begitu juga sebaliknya apabila memilih penjaga B. Begitu seterusnya sampai barisan ular naga habis. Lalu kelompok penjaga yang lebih sedikit harus mengejar kelompok yang lebih banyak dan berusaha menarik anak yang menjadi anggotanya keluar dari barisan. Permainan ini selain menyenangkan dan mendebarkan, juga melatih kerjasama antar anak.

Filed Under: Kids Activities Tagged With: Kegiatan anak, Permainan Anak Anak, Permainan tradisional

Previous Post: « Tidak Perlu Berlari karena Kita Tidak Sedang Berkompetisi
Next Post: 15 Rekomendasi Mainan Edukasi Anak Usia Batita »

Reader Interactions

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Primary Sidebar

Hi, Assalaamuálaikum..
I am just an ordinary mother who likes to write things.. you can say talking about motherhood and everything in between including traveling or even rumbling about bad days, haha.. please enjoy my blog ^_^

  • Facebook
mobil mobilan

5 Rekomendasi Mainan Anak Laki-laki Yang Bagus

Mainan Anak Masak Masakan Home Kitchen Set

5 Rekomendasi Mainan Anak Perempuan Berdasarkan Manfaatnya

Alat music drum drumsforkids.com 1

15 Rekomendasi Mainan Edukasi Anak Usia Batita

Lompa Tali Dictio.id

10 Permainan Tradisional yang Bermanfaat Untuk Anak

Footer

  • Home
  • Tentang Saya
  • Privacy Policy
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Term Of Service

Copyright © 2021 Ketika Ibu Bertutur on the Shinta