
“Shin, ini maksud pertanyaannya apa sih? Gimana yah cara jelasinnya ke anak gw?”, sebuah pesan masuk ke aplikasi whatsapp saya.
Tidak hanya pesan tersebut yang membuat saya berpikir bahwa ada yang “salah” atau “kurang” dalam proses pengajaran kemampuan membaca sebagai skill dasar dan penting untuk anak kita, tapi seringkali saya mendengar keluhan teman-teman saya ataupun ibu-ibu lain yang mengatakan bahwa anak mereka kesulitan memahami isi bacaan dan kesusahan ketika menjawab pertanyaan berbentuak soal cerita ketika ujian. Entah apa karena kurikulum jaman sekarang yang memiliki tuntutan lebih atau memang ada permasalahan di pengajaran proses belajar membaca pada anak-anak kita. Atau dua-duanya? Dan ternyata, permasalahan memahami bacaan ini tidak hanya saya temui pada anak-anak setingkat sekolah dasar atau usia sekolah, tapi bahkan pada orang dewasa. Seringkali kita yang bahkan sudah dewasa malas untuk membaca dan memahami suatu masalah sehingga lebih mudah bagi kita untuk berkomentar tanpa memahami terlebih dahulu.
Tapi yang pasti saya yang anaknya masih sekolah TK ini jadi sadar dan paham benar bahwa salah satu tantangan terbesar orangtua saat ini adalah selain membuat anaknya mampu membaca sebelum masuk sekolah dasar, tapi si anak juga diharapkan mampu mengerti isi bacaan tersebut. Dan ini pulalah yang mendorong saya untuk mencari bahan-bahan bacaan yang tepat untuk bekal diri saya sebagai orangtua. Lalu apa yang kurang dalam proses pengajaran atau pembelajaran membaca yang mayoritas anak-anak kita alami? Kenapa mereka kurang memahami makna dari bacaan yang mereka baca? Mengapa mayoritas anak kita malas membaca? Apa yang kurang? Padahal kalau kita lihat kurikulum sekolah sekarang dan kebiasaan para orangtua sekarang, anak-anak dituntut untuk cepat belajar membaca dan bisa membaca pada masa pra-sekolah dasar karena tidak bisa dipungkiri kemampuan ini menjadi mutlak dikuasai karena tuntutan kurikulum sekolah dasar. Sedikit sekali sekolah dasar yang memberi peluang bagi anak yang belum bisa baca untuk belajar membaca di kelas 1.

Bahkan ketika saya pergi ke toko buku atau ketika saya mencari artikel tentang membaca di internet, buku-buku yang terpajang di rak buku usia TK dan laman-laman yang paling banyak muncul adalah cara cepat mengajarkan membaca pada anak dengan berbagai judul yang begitu menggoda. Dan ketika yang saya dapatkan hanya “CARA CEPAT” ini membuat saya mencoba mencari lebih dalam karena sepertinya banyak proses yang terlewati ketika yang kita harapkan adalah hasil yang sekedar dan cepat. Sebagian besar cara membaca yang ditawarkan sekarang adalah mengajarkan anak membaca suku kata dan tanpa mengeja. Bahkan banyak yang mengajarkan cara membaca tanpa mengenal huruf terlebih dahulu. Well, saya tidak mau bilang metode ini jelek atau salah sama sekali, tapi apakah ini cara yang tepat dan baik? Karena ketika yang kita kejar adalah kemampuan anak membaca suku kata, kita lupa bahwa membaca bukan sekedar membaca kata dan kalimat.
Leave a Reply